Softcopy (PDF)
Pengukuran Garis Kemiskinan di Indonesia: Tinjauan Teoretis dan Usulan Perbaikan
Kemiskinan pada dasarnya adalah ketidakmampuan untuk memenuhi suatu standar hidup tertentu. Ukuran kemiskinan yang banyak digunakan di negara berkembang adalah kemiskinan absolut yang membandingkan pendapatan atau pengeluaran rumah tangga dengan garis kemiskinan. Garis tersebut didasarkan pada pengeluaran atau pendapatan minimum untuk memperoleh: (i) sejumlah makanan untuk memenuhi kebutuhan kalori tertentu; dan (ii) pengeluaran bukan makanan minimum untuk hidup secara layak.
Pemutakhiran metode pengukuran kemiskinan dilakukan pada 1998. Pemutakhiran tersebut dengan menyempurnakan keranjang makanan (food basket) dan komponen bukan makanan berdasarkan survei terbatas di sepuluh provinsi. Penghitungan garis kemiskinan makanan didasarkan pada kebutuhan energi minimum penduduk Indonesia sebesar 2.100 kilokalori per hari, yang merupakan rekomendasi Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) 1978.
Metode ini menghasilkan perluasan komoditas dalam keranjang makanan di setiap daerah, yang menghasilkan 52 jenis komoditas dalam keranjang makanan nasional. Penghitungan garis kemiskinan bukan makanan didasarkan pada 51 komoditas di perkotaan dan 47 komoditas di perdesaan yang mencakup perumahan, pakaian dan alas kaki, perawatan kesehatan, biaya pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya.
Pola konsumsi penduduk di Indonesia mengalami perubahan yang ditandai dengan pemutakhiran batas konsumsi kalori minimum per kapita menjadi 2.150 kilokalori. Perubahan tersebut merupakan hasil WNPG 2012 dan sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) terkini dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan.
Artikel ini mencoba menawarkan sebuah usulan pemutakhiran penghitungan garis kemiskinan, dengan membandingkan metode penghitungan garis kemiskinan makanan dan kalori, metode penghitungan garis kemiskinan bukan makanan, dan metode riil. Artikel ini juga menyajikan simulasi perhitungan indikator kemiskinan sebagai referensi usulan perbaikan pengukuran garis kemiskinan ke depan.
Tidak tersedia versi lain