Hardcopy & Softcopy
Pembelajaran dari Uji Coba Desain Baru Raskin 2012: Temuan dari Studi Pemantauan TNP2K
Program Raskin merupakan program penting dalam melindungi kesejahteraan masyarakat miskin dan rentan, mengingat nilai konsumsi beras merupakan komponen pengeluaran terbesar dalam pengeluaran rumah tangga miskin. Namun, walaupun penting, hasil temuan dari beberapa studi menunjukkan bahwa program Raskin tampaknya belum seefektif yang diharapkan. Belum optimalnya efektivitas Raskin ditunjukkan dengan fakta bahwa rumah tangga sasaran menerima Raskin rata-rata sepertiga dari yang seharusnya dan membayar harga tebus Raskin lebih tinggi dari yang seharusnya. Permasalahan lain yang juga sering muncul dalam pelaksanaan program Raskin adalah keterlambatan penyaluran, pemotongan/ kebocoran Raskin, dan masalah kualitas Raskin yang bersumber dari ‘sisi penyediaan’ Raskin.
Uji coba perbaikan penargetan Raskin—yang dilakukan pada pertengahan 2012—mencoba memperbaiki kinerja penargetan program Raskin, agar dapat diterima utamanya oleh kelompok masyarakat yang disasar dalam kuantitas (kg) dan harga tebus yang mendekati ketentuan. Uji coba pada tahun 2012 mencakup penggunaan kartu Raskin bagi rumah tangga penerima manfaat, publikasi Daftar Penerima Manfaat (DPM) dan sosialisasi. Keseluruhan komponen uji coba ini ditujukan agar masyarakat desa mengetahui rumah tangga yang berhak menerima Raskin dan rumah tangga penerima manfaat mengetahui haknya.
Hasil pemantauan proses pelaksanaan uji coba desain baru program Raskin menunjukkan bahwa pelaksanaan uji coba pada tingkat desa masih belum sesuai harapan. Walaupun demikian, data studi pemantauan TNP2K (2012) menunjukkan bahwa di semua daerah uji coba, rumah tangga penerima manfaat cenderung menerima Raskin dalam kg yang lebih tinggi dan membayar harga tebus Raskin yang lebih rendah dibanding di daerah bukan uji coba. Temuan ini konsisten dengan temuan studi RCT kartu Raskin (TNP2K-JPAL, 2014) dan juga hasil analisis data Susenas 2012.
Tidak tersedia versi lain