Keunikan buku ini bukan terlihat dari judulnya, melainkan juga pada motivasi penulisnya, Mohamad Guntur Romli salah seorang feminis muslim dari kalangan NU-saya lebih suka menyebutnya “santri feminis”-menulis buku ini sebagai mahar buat istri tercinta yang juga muslimah feminis, Nong Darol Mahmada.
Zakaria yang berumur tujuh tahun pindah ke New York pada tahun 1973 mengikuti ayahnya, seorang diplomat Indonesia. Rumahnya, di Morningside Heights, berseberangan dengan kediaman Yavin, seorang anak Yahudi yang seumuran dengannya. Saat bersekolah di kawasan elit, mereka berkenalan dengan Anthony, anak pedagang kaya dari Indonesia, yang tinggal di East Harlem, sebuah daerah yang rawan pada saat …