Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang menghadapi tantangan signifikan dalam hal ketahanan pangan. Faktor-faktor seperti kondisi geografis, iklim yang tidak menentu, dan keterbatasan infrastruktur berkontribusi pada kerentanan pangan di daerah ini. Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan 2010 disusun untuk menyediakan informasi yang komprehensif mengenai status keta…
The "Food Security and Vulnerability Atlas Indonesia 2015: Summary Version" provides a concise overview of the critical issues surrounding food security and vulnerability across Indonesia. This summary distills key findings from the comprehensive atlas, emphasizing regional disparities and the socioeconomic factors influencing food security.
sebuah dokumen yang bertujuan untuk menganalisis kondisi ketahanan pangan di Provinsi Papua. Peta ini menyediakan gambaran komprehensif tentang kondisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan di wilayah tersebut, termasuk aspek-aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan yang relevan.
Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Jawa Timur 2015 merupakan sebuah inisiatif untuk menyajikan gambaran komprehensif tentang kondisi pangan di provinsi Jawa Timur pada tahun tersebut. Provinsi Jawa Timur, sebagai salah satu provinsi dengan luas wilayah terbesar di Indonesia, memiliki beragam potensi dalam sektor pertanian, namun juga dihadapkan pada tantangan yang berbeda dalam mencapai ketah…
Buku "Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Nusa Tenggara Barat 2015" merupakan sebuah dokumen penting yang disusun untuk memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi ketahanan pangan dan kerentanan di provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2015. Provinsi ini merupakan bagian dari wilayah Indonesia yang memiliki tantangan tersendiri dalam menghadapi masalah pangan dan kesejahteraan masyara…
Fluktuasi harga memberi perngaruh terhadap ketahanan pangan dan gizi pada rumah tangga yang paling rentan yang membelanjakan sebagian besar pengeluaran mereka untuk pangan. Di tingkat nasional, 62 persen rumah tangga di Indonesia dapat membeli makanan bergizi paling murah, yang berarti meskipun tanpa kenaikan harga musiman, 4 dari 10 penduduk Indonesia tidak mampu membeli makanan bergizi.