Hardcopy & Softcopy
Leading Indicators Kemiskinan Di Indonesia: Penerapan Pada Outlook Jangka Pendek
Indikator pembangunan berjalan sangat dinamis sejalan dengan program dan respons kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, pemerintah membutuhkan perkiraan angka kemiskinan pada suatu periode tertentu sesuai dengan perkembangan indikator pembentuknya. Angka tersebut dibutuhkan oleh pemerintah untuk memastikan kebijakan yang dijalankan dapat mencapai sasaran sesuai dengan yang telah direncanakan. Ditinjau dari indikator yang tersedia, indikator pendahulu tersebut berjalan lebih dinamis dibandingkan angka kemiskinan, sehingga perlu dipantau lebih dini untuk memperkirakan angka kemiskinan pada suatu periode tertentu. Kajian ini berbeda dengan kajian serupa seblumnya, dimana proyeksi kemiskinan dilakukan terhadap seluruh indikator kemiskinan, selain itu analisis dilakukan di tingkat nasional maupun regional (provinsi, perdesaan, dan perkotaan) sejalan dengan indikator dalam publikasi resmi BPS. Studi ini mengukur dampak kenaikan harga terhadap pengeluaran per kapita, sehingga dampak pada garis kemiskinan dapat diukur dengan melihat perubahan pada pengeluaran per kapita. Studi ini juga merumuskan metode yang dapat direplikasi oleh pengambil kebijakan dengan menggunakan angka inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan perkiraan jumlah penduduk pada periode tertentu. Hasil studi ini menyimpulkan bahwa penggunaan inflasi total sebagai indikator pendahulu proyeksi angka kemiskinan sangat memungkinkan untuk diterapkan jika pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya membutuhkan alternatif penghitungan sebelum angka resmi tersedia. Meskipun demikian, penggunaan inflasi dalam penghitungan proyeksi angka kemiskinan lebih jelas jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi.
Tidak tersedia versi lain