Hardcopy & Softcopy
Menuju Penargetan Kemiskinan Spasial: Identifikasi Clustering Kemiskinan di Indonesia
Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan baru sejak laju penurunan kemiskinan menurun selama 5 tahun belakangan ini. Berbagai program penurunan kemiskinan yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia menjadi terbatas di beberapa wilayah pemerintahan besar, seperti di tingkat kabupaten. Kami menggabungkan Peta Penghidupan Kemiskinan Indonesia tahun 2015 (Peta Kemiskinan) dengan rangkaian data hasil Sensus Potensi Desa (PoDes) dan Peta Dasar Sensus. Peta Kemiskinan sendiri merupakan peta yang mengukur Estimasi Daerah Kecil untuk mengestimasi tingkat kemiskinan di tingkat kecamatan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS). Kajian ini bertujuan mengetahui berbagai pola kemiskinan di Indonesia terkait dengan karakteristik geografis dan demografis setempat. Kami menggunakan Indeks Moran Global untuk menyelidiki autokorelasi spasial tingkat kemiskinan pada tingkat kecamatan, dan Indeks Moran Lokal untuk mendeteksi pola clustering kemiskinan di Indonesia. Selain itu, kami memperkirakan keterkaitan kemiskinan dengan faktor-faktor spasial menggunakan regresi lag spasial karena ada korelasi spasial antara kemiskinan di satu daerah dengan daerah lainnya.
Data yang ada menunjukkan bahwa kantung-kantung kemiskinan terpusat banyak kecamatan dan dapat ditemukan di seluruh kabupaten. Kami menemukan beberapa lokasi yang memiliki klaster kemiskinan yang kuat di antara beberapa kecamatan di Indonesia. Regresi lag spasial menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti pertanian, kondisi alam (area yang terletak di dataran tinggi, hutan, laut, dan sungai), infrastruktur fisik (ketersediaan akses jalan dan irigasi), akses ke fasilitas pokok (kesehatan, pendidikan, dan ekonomi) memiliki korelasi yang signifikan dengan clustering kemiskinan.
Tidak tersedia versi lain